Disarikan dari Mauidlo hasanah ust. In’amul Choiri di walimatul
khitan anada Ahmad Zidan Zakariya dan Halal bi Halal tanggal 8 juli 2017 di
Mercy Blok D
Bersama Ketua Hidayatul Qur'an |
Puji
syukur Alhamdulillah merupakan kenikmatan yang besar diberikan kepada kita,
ketika kita mampu menjalankan perintah Allah, memenuhi undangan dari kaum
muslimin adalah bagian dari menjalankan perintah Allah memenuhi hak sesama
muslim, semoga kehadiran kita malam hari ini bersamaan dengan ridlo dan
keberkahan dari Allah SWT. Aamiin
Sholawat
dan salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW
tauladan kita dalam mencapai kebahagian kehidupan dunia dan akhirat.
Kita
berdoa semoga anadan Ahmad Zidan Zakariya dijadikan anak yang sholih, berbakti
kepada kedua orang tuanya dan barokah hidupnya.
Hari
ini kita masih berada dibulan syawal maka saya ucapkan
جعلنا الله
وإياكم من العائدين والفائزين
Semoga
Allah menjadikan kita semua kembali fitrah (diampuni dosa dan kesalahan kita)
dan memperoleh kemenangan dalam melawan hawa nafsu kita. MOHON MAAF LAHIR &
BATIN
تَقَبَّلَ اللَّهُ
مِنَّا وَمِنكمْ
Dan
semoga Allah menerima ibadah kita dan ibadah kalian. Dan kita memperoleh predikat
muttaqin.
Hadirin..
Fitrah
Manusia itu ada 5 sebagaimana disampaikan nabi didalam hadistnya : Khitan,
Memotong kuku, mencukur kumis, memotong bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak.
Dan semua rutin dilakukan kecuali khitan hanya 1 kali sepanjang hidupnya. Nggak
ada yang mau untuk yang kedua kalinya meskipun dapat diskon. (he..he..)
Hukum
khitan ini wajib bagi setiap orang Muslim dilakukan sebelum anak tersebut
mukallaf “ al wasail hukmul maqoshid” dan merupakan bagian dari syariat
islam. Apapun yang disyariiatkan oleh islam pasti mengandung manfaat yang besar
termasuk khitan ini, dan sekarang bukan orang islam saja yang ingin dikhitan
bahkan lembaga dunia PBB menganjurkan semua kaum laki-laki dikhitan (sangat
besar manfaat bagi kesehatan), inilah bukti islam adalah rahmatal lil ‘alamiin,
perintah syariat didalamnya pasti sesuai dengan fitrah manusia karena datang
dari yang menciptakan manusia.
Setelah
dikhitan anak siap menjalankan tanggung jawab sebagai manusia (mukallaf) maka
anak harus dibekalin oleh orang tuanya agar menjadi anak yang sholeh bukan
anak yang salah. Semua orang menginginkan mempunyai anak sholeh (terlepas
bapaknya sholeh apa tidak) Anak yang sholeh adalah dambaan, kebanggan, dan
harapan setiap orang. Bahkan para nabipun menginginkannya :
2. Atau doa nabi Ibrahim as. ( رَبِّ هَبْ لِى مِنَ الصَّلِحِيْنَ ), ‘Ya Tuhanku anugrahkanlah kepadaku seorang yang termasuk dari orang saleh’.
Namun
pada kenyataan, keberadaan anak tidak selalu hadir sebagaimana yang kita
harapkan. Terkadang anak hadir memberi kenyamanan dan juga sebaliknya,
mendatangkan berbagai kesulitan. Padahal kita sadar bahwa baik dan buruk
seorang anak akan membawa efek bagi orang tua baik di dunia maupun akhirat.
Agar
memiliki anak sholeh
Diceritakan ada jaman nabi Musa a.s nabi Musa berdoa minta
diberikan petunjuk siapa temannya di surga. , Maka Allah berfirman “Wahai
Musa jika begitu maka pergilah engkau ke pasar, engkau akan menemukan
seorang laki-laki yang kelak akan menjadi temanmu di surga”. Dengan rasa
penasaran bergegaslah nabi Musa a.s ke pasar, Ternyata disana berjumpa laki-laki
yang sedang belanja daging. Nabi Musa menegurnya “ saya baru melihat anda,
tetapi saya ingin mengenal lebih jauh, bolehkah saya bertamu ?, maka lelaki
inipun menjawab “Boleh, kehormatan bagi saya bila ada yang mau datang kerumah
saya”
Sesampai dirumah lelaki tersebut memasak daging dan
menurunkan seseorang perempuan dari dalam wadah seperti karung yang sudah tidak
bisa menggerakkan tubuhnya, kemudian menyuapinya, setelah selesai dibersihkan
tubuhnya dan diganti pakaiannya dan dibiarkan beristirahat. Nabi musapun
bertanya “Apa yang kau lakukan?” Maka lelaki ini pun menjawab “perempuan
tua itu ibuku, yang sakit sejak puluhan tahun, keadaanya sangat lemah, tatapi
beliau sangat bersabar terhadap apa yang menimpanya itu, beliau beriman kepada
Allah. Sedang alasan mengapa beliau saya letakkan dalam kantong karung setiap
saya pergi?” agar beliau aman, selalu dalam lindungan saya, karena saya
sangat mengkhawatirkan keselamatan beliau. Nabi Musa pun berkata “wahai
kawan, kau telah mendapatkan penghargaan besar dari Allah, kelak kamu akan
menjadi temannku di surga, doa ibumu telah dikabulkan oleh Allah dan kelak kamu
akan bertemu di Surga, ketahuilah saya adalah nabi musa”. Mendengar sabda
nabi musa, lelaki tersebut sangat bahagia dan berdoa “semoga saya bisa tetap
berbakti kepada orang tua”. Begitulah salah satu kemulyaan yang diberikan
oleh Allah buah dari berbakti kepada Orang tua.
a.
Berikan
pendidikan yang baik. Pendidikan penting bagi setiap muslim bahkan hukumnya
wajib (طَلَبُ الْعِلْم فَرْيْضَةً عَلى كُلّ مُسْلِمٍ), baik ilmu
umum maupun ilmu agama. Setiap Muslim harus ada yang jadi dokter, ahli mesin,
ahli infrastruktur, ahli politik, ahli ekonomi,dll bila tidak ada maka seluruh
orang islam berdosa (wajib kifayah) sedangkan ilmu tentang mengetahui tentang
siapa tuhannya, bagaimana cara beribadah adalah kewajiban setiap individu (wajib
ain). Berikan semangat, sarana, fasilitas agar anak mau belajar dengan baik…jangan
sampai anak dibiarkan tidak sekolah (belajar dan mengaji) karena bisa menjadi
penghalang untuk meraih kesholehan sebagaimana saidina Ali bin Abi Tholib
mengatakan (لَوْلَ
خَمْسَ خِصَالٍ لَصَارَ النَّاسُ كُلُّهُمْ صَّالِحِيْنَ, الْقَنَاعَةُ
بِاالْجَهْلِ ),
Puas dengan kebodohan merupakan penghalang anak menjadi sholeh.
b.
Berikan
bekal bahwa perjalanan kehidupan ini nanti tidak selamanya mulus (bersabar
dalam berkarya) tetap dalam koridor yang digariskan oleh Allah SWT terutama
ketika sedang diuji oleh Allah. Tidak menghalalkan segala cara dalam mencari rizkinya
Allah. Anak harus diberikan bekal bahwa harta adalah sebagai sarana menuju
kehidupan akhirat sehingga harus benar dalam mencarinya, Jangan tamak (rakus) terhadap
dunia karena akan menjadi penghalang mencapai kesholihan sebagaimana dikatakan
saidinia Ali bin Abi Tholib (وَ الْحِرْصُ عَلَى الْدُنْيَا) Rakus terhadap dunia akan menjadi
penghalang mencapai kesholihan
c.
Berikan
bekal agar berempaty terhadap lingkungannya. Peduli terhadap
sekelilingnya bila ada yang mendapatkan nikmat maka diapun ikut senang, bila
ada yang mendapatkan kesusahan maka diapun ikut berbela sungkawa, bila ada yang
memerlukan bantuan diapun ikut membantu, bila ada kemungkaran dan kemadlorotan
diapun ikut menghilangkannya, bila ada kebaikan diapun ikut berjuang
menyebarkan..pribadi yang bersosialita sehingga anak tidak pelit terhadap apa
yang sudah dikaruniakan kepadanya . Karena Pelit (tidak peduli) akan menjadi
penghalang meraih kesholihan sebagaimana yang dikatakan saidina Ali bin Abi
Tholib (وَالْشُحُّ
بِالفَضْلِ) Pelit terhadap karunia Allah akan menjadi penghalang
kesholihan.
d.
Berikan
bekal bahwa kehidupan ini semua gerak gerik kita (semua apa yang kita lakukan) dalam
pengawasan Allah SWT yang tidak pernah lengah sedikitpun, sehingga anak mampu
melakukan sesuatu karya bukan karena ada ayah bundanya, bukan karena kawannya
dan bukan karena manusia yang lain. Dia akan mampu melakukan yang terbaik … apakah
dilihat manusia yang lain apa tidak !!, Dia tidak menunggu orang lain dalam
berkarya, dia melakukan karena Allah SWT.
Jangan biasakan anak berkarya karena menunggu orang lain
karena akan dapat menghalangi mencapai kesholihan sebagaimana dikatakan saidina
Ali bin Abi Tholib (وَألّرِياءُ
فِيْ الْعَمَلِ) Selalu ingin dilihat orang lain (dipuji) bila berkarya.
e.
Berikan
bekal agar tidak sombong dalam bersikap. Sikap sombong akan bisa menghancurkan
dan merendahkan diri seseorang. Memandang remeh terhadap orang lain adalah
kesalahan fatal bagi seseorang dan akan menghalagi seseorang mencapai
kesholihan sebagaimana dikatakan saidina Ali bin Abi Tholib ( وَالْاِجاَبُ
بِالرَأْيِ). Bangga terhadap dirinya sendiri.
Doa
orang tua bagi anaknya adalah seperti doa nabi kepada umatnya, senantiasa
doakan anak anak kita agar meraih kesholihan dan kesuksesan hidup dunia
akhirat.
Demikian
semoga anak anak kita dijadikan anak anak yang sholih dan qurrota a’yun (penyejuk
hati) dan kita bisa dikumpulkan oleh Allah di Surganya Allah SWT.Aamiin.
No comments:
Post a Comment