Membahas al Qur’an tidak akan pernah
ada habisnya, semakin dikaji semakin mendapatkan informasi yang luar biasa dan akan semakin mengetahui keistimewaan yang berada
didalamnya. Karena al Qur’an berasal dari dzat yang maha sempurna. Untuk itu kita hendaklah senantiasa berinteraksi dengan al Qur'an , mempelajarinya dan mengamalkan dalam kehidupan ini untuk mendapatkan kebaikan hidup dunia dan akhirat.
Bersama Hidayatul Qur'an membumikan al Qur'an |
Allah
SWT menyatakan didalam al Qur’an (وَمَنْ
أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا) “Ucapan siapa yang lebi benar dibanding dengan Allah SWT”,
Tentunya jawabannya “Tidak ada”. Beliau ingin menekankan kepada kita
semua bahwa apa yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad berupa Al
Qur’an adalah kalamullah, firman firman Allah yang tidak ada sedikitpun
keraguan didalamnya, yang kebenarannya adalah kebenaran mutlak yang harus di
imani-diyakini sebagai pedomaman dan petunjuk bagi umat manusia.
Dan
Jika kalian masih ragu akan kebenaran al Qur’an, maka Allah SWT pun mempersilahkan bahkan menantang
bangsa jin dan manusia (baik sendiri sendiri atau mereka semua bersatu) untuk
mengkritisi dan membuat semisal ayat al Qur’an jika mereka menganggap diri mereka
benar (وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا
نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا
شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ) . Dan
kalian pasti tidak tidak akan mampu membuatnya sebagaimana firman Allah SWT (إِنْ
لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا). Tantangan itupun berlaku sampai saat ini
dan sampai kapanpun dan terbukti tidak ada yang sanggup membuatnya sampai saat
ini dan sampai kapanpun, inilah bukti bahwa Al Qur’an adalah dari yang maha
kuasa dan yang maha sempurna.
Salah
satunya keistimewaan dan keunikan di dalam al Qur’an surat al fath ayat 129. Apa
Keistimewaannya dan keunikannya ??? Allah SWT mengumpulkan semua huruf hijaiyah
didalam 1 ayat ini. Dan kandungan maknanya pun menceritakan tentang nabi Muhammad
sebagai penerima al Qur’an. Sungguh ada makna yang tersirat dan tersurat dalam
ayat ini. Dan merupakan gambaran agar manusia bisa mengambil pelajaran
didalamnya.
مُحَمَّدٌ
رَسُولُ اللَّهِ ۚ
وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ
تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ
ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ
وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ
فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً
وَأَجْرًا عَظِيمًا
Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat
mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar
Wallahu a’lam
By In’amul Choiri
No comments:
Post a Comment