Pilih Bahasa

Wednesday 22 March 2017

Memperbaiki diri dalam bertilawah al Qur'an



     KAJIAN Ke#6 Risalatul Qoriin

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ , أَمَّا بَعْد

Sahabat-sahabat qur’ani HQ yang dirahmati Allah SWT

Allah SWT memerintahkan kepada kita (وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا) bacalah al Qur’an dengan baik atau tartil, artinya sesuai dengan kaidah-kaidah dalam bertilawah al Qur’an yang seharusnya. 

Didalam membaca al Qur’an berbeda dengan membaca buku atau yang lainnya. Kalau kita membaca al Qur’an hendaknya memperhatikan ulumul qur’an dan kaidah kaidah al Qur’an yang seharusnya. Jangan sampai al Qur’an yang kita baca justru membawa laknat Allah SWT sebagaimana Ungkapan tersebut disebutkan oleh al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin dan dinyatakan sebagai perkataan Anas bin Malik  

رب قارئ للقرآن والقرآن يلعنه

Berapa banyak orang yang membaca al Qur’an akan tetapi al Qur’an justru melaknatnya . Mengapa ? karena membaca al Qur’an dengan sembarangan dan sembrono dan tidak memperhatikan kaidah-kaidah didalam membacanya.

Dari peringatan ini jangan sampai kita yang baru belajar al Qur’an berputus asa khawatir terhadap hal ini, akan tetapi harusnya tetap semangat membaca dan untuk senantiasa memperbaiki kualitas bacaan, yang sudah mahir membaca hendaknya mengajarkan kepada yang belum bisa, sedangkan yang masih belum mahir membaca hendaknya tetap semangat didalam belajarnya , tidak malu untuk bertanya kepada yang sudah mahir agar dapat sampai pada level membaca al Qur’an dengan mahir.

Karena dengan banyak membaca al Qur’an maka nantinya akan menjadikan kita semua sesuai dengan hadist nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abi Umamah

إِقْرَاُوْ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِىْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ

“Bacalah al Qur’an karena al Qur’an akan datang nanti pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya.”

Untuk memperbaiki kualitas didalam bertilawah al Qur'an, untuk itu ketika kita membaca al Qur’an hendaknya  memperhatikan poin-poin sbb.

    1. Makhorijul khuruf yaitu tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah seperti Halqi (huruf yang keluar di  tenggorokan), Lisan (huruf keluar di lidah), Syafatain (keluar diantara 2 bibir), al Jauf (keluar dari rongga mulut) dan ada khoitsum (keluar dari rongga hidung)
     
     2.   Sifatul Huruf yaitu sifat-sifat dari setiap huruf hijaiyah seperti al-hams (mengalirkan nafas ketika melafalkan huruf tanpa ada hambatan), jahr (Tertahannya nafas di tempat makhraj ketika melafalkan huruf), Qalqala (huruf tersebut akan memantul ketika dilafalkan), Syidda (tertahan suaranya), Ar Rohawa (mengalir suaranya) dll 

     3.   Kaidah tajwid secara umum bisanya mencakup secara keseluruhan akan tetapi secara spesifik disini ada pertemuan dua huruf di dalam kalimat yang memungkinkan cara bacanya akan berbeda-beda

     4.    Ib’da wal Waqaf yaitu bagaimana kita memulai atau mengawali bacaan al Qur’an baik posisi di awal atau memulai kembali karena waqaf dan juga bagaimana kita harus berhenti sesuai  tanda-tanda waqafnya atau karena kondisi emergensi karena tidak kuat nafasnya.

    5.   Al Ististna’ yaitu perkecualian. Kondisi yang tidak sesuai dengan aturan umumnya atau disebut bacaan Ghorib atau Nyeleneh. Nanti akan banyak ditemui didalam al Qur’an.

Poin-point diatas harus diketahui bagi para pembaca al Qur’an sehingga kita dapat membaca dengan benar dan baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang sudah dirumuskan dan insyaallah secara bertahap akan dikaji. Sehingga Al Qur’an yang kita baca akan mampu menjadi syafaat bagi kita semua nanti pada hari kiamat. 

Dan semoga kita diberikan kekuatan untuk istiqama belajar dan memperbaiki bacaan al Qur’an kita dan juga istiqama bertilawah. Aamiin

Wallahu a’lam

by In'amul Choiri

No comments:

Post a Comment