KAJIAN Ke#6 Risalatul Qoriin
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ
اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ ,
أَمَّا بَعْد
Sahabat-sahabat
qur’ani HQ yang dirahmati Allah SWT
Allah SWT memerintahkan
kepada kita (وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا) bacalah al Qur’an dengan baik atau tartil, artinya sesuai
dengan kaidah-kaidah dalam bertilawah al Qur’an yang seharusnya.
Didalam membaca al
Qur’an berbeda dengan membaca buku atau yang lainnya. Kalau kita membaca al
Qur’an hendaknya memperhatikan ulumul qur’an dan kaidah kaidah al Qur’an yang
seharusnya. Jangan sampai al Qur’an yang kita baca justru membawa laknat Allah
SWT sebagaimana Ungkapan tersebut disebutkan oleh al
Ghazali dalam Ihya Ulumuddin dan dinyatakan sebagai perkataan Anas bin
Malik
رب قارئ للقرآن والقرآن يلعنه
Berapa banyak orang
yang membaca al Qur’an akan tetapi al Qur’an justru melaknatnya . Mengapa
? karena membaca al Qur’an dengan sembarangan dan sembrono dan tidak
memperhatikan kaidah-kaidah didalam membacanya.
Dari peringatan ini jangan
sampai kita yang baru belajar al Qur’an berputus asa khawatir terhadap hal ini, akan tetapi harusnya tetap semangat membaca dan untuk senantiasa
memperbaiki kualitas bacaan, yang sudah mahir membaca hendaknya mengajarkan kepada yang
belum bisa, sedangkan yang masih belum mahir membaca hendaknya tetap semangat didalam
belajarnya , tidak malu untuk bertanya kepada yang sudah mahir agar dapat
sampai pada level membaca al Qur’an dengan mahir.
Karena dengan banyak
membaca al Qur’an maka nantinya akan menjadikan kita semua sesuai dengan hadist
nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abi Umamah
إِقْرَاُوْ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِىْ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ
“Bacalah
al Qur’an karena al Qur’an akan datang nanti pada hari kiamat memberikan
syafaat kepada pembacanya.”
Untuk memperbaiki kualitas didalam bertilawah al Qur'an, untuk itu ketika kita
membaca al Qur’an hendaknya
memperhatikan poin-poin sbb.
1. Makhorijul
khuruf yaitu tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah seperti Halqi (huruf yang keluar di
tenggorokan), Lisan (huruf
keluar di lidah), Syafatain (keluar
diantara 2 bibir), al Jauf (keluar
dari rongga mulut) dan ada khoitsum
(keluar dari rongga hidung)
2. Sifatul
Huruf yaitu sifat-sifat dari setiap huruf hijaiyah seperti al-hams (mengalirkan nafas ketika melafalkan huruf tanpa ada
hambatan), jahr (Tertahannya nafas di
tempat makhraj ketika melafalkan huruf), Qalqala
(huruf tersebut akan memantul ketika dilafalkan), Syidda (tertahan suaranya), Ar
Rohawa (mengalir suaranya) dll
3. Kaidah
tajwid secara umum bisanya mencakup secara keseluruhan akan tetapi secara
spesifik disini ada pertemuan dua huruf di dalam kalimat yang memungkinkan cara
bacanya akan berbeda-beda
4. Ib’da wal Waqaf
yaitu bagaimana kita memulai atau mengawali bacaan al Qur’an baik posisi di
awal atau memulai kembali karena waqaf dan juga bagaimana kita harus berhenti
sesuai tanda-tanda waqafnya atau karena
kondisi emergensi karena tidak kuat nafasnya.
5. Al Ististna’
yaitu perkecualian. Kondisi yang tidak sesuai dengan aturan umumnya atau
disebut bacaan Ghorib atau Nyeleneh. Nanti akan banyak ditemui
didalam al Qur’an.
Poin-point diatas harus
diketahui bagi para pembaca al Qur’an sehingga kita dapat membaca dengan benar
dan baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang sudah dirumuskan dan insyaallah
secara bertahap akan dikaji. Sehingga Al Qur’an yang kita baca akan mampu
menjadi syafaat bagi kita semua nanti pada hari kiamat.
Dan semoga kita
diberikan kekuatan untuk istiqama belajar dan memperbaiki bacaan al Qur’an kita
dan juga istiqama bertilawah. Aamiin
Wallahu
a’lam
by In'amul Choiri
No comments:
Post a Comment