KAJIAN Ke#1 Risalatul Qoriin
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ
اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ ,
أَمَّا بَعْدُ
Al Qur’an merupakan kalam ilahi,
Tentunya ada etika, adab dan sopan santun didalam membacanya. Beberapa Adab
didalam membaca al Qur’an diantaranya
1. Harus
suci dari hadas kecil maupun hadas besar sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam
al Qur’an surat al waqi’ah
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
”Tidak
boleh menyentuh al qur’an kecuali orang yang suci.” (Al- Waqi’ah 79) . Termasuk
akan lebih utama dengan menjaga kebersihan mulutnya dengan bersiwak.
2. Kalau
Membaca Al Qur’an usahakan semaksimal mungkin agar menghadap kiblat
3. Kalau
membaca al Qur’an usahakan agar menggunakan pakaian yang layak / pantas atau
sopan dan juga tempatnya.
4. Kalau
membaca al Qur’an hendaknya ikhlas dan tawadlu’ merendahkan diri
dihadapan Allah, karena yang dibaca adalah kalamullah, kalimat-kalimat Allah,
Firman Allah SWT.
5. Didalam
memulai membaca al Qur’an usahakan senantiasa dengan membaca ta’awwud
atau isti’adzah
. Hal ini berdasarkan perintah didalam al Qur’an
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ
فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Ketika
membaca al Qur’an maka mintalah perlindungan kepada Allah SWT dari syaitan yang
terkutuk. (an Nahl 98).
Redaksi
kalimat ta’awwudz yang paling diutamakan adalah dengan lafadz
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk”
Meskipun ada redaksi
lain yang bisa digunakan untuk melafadzkan ta’awwudz diantaranya adalah :
أَعُوْذُ بِاللَّهِ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم .a
“Aku berlindung kepada Allah SWT yang maha mendengar dan maha mengetahui dari godaan syaitan yang terkutuk”
أَعُوْذُ بِاللَّهِ
الْعَظِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم .b
“Aku berlindung kepada Allah SWT yang maha agung dari godaan syaitan yang terkutuk”
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ .c
“Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan syaitan yang terkutuk, Sesungguhnya Allah adalah dzat yang maha mendengar dan maha mengetahui”
“Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan syaitan yang terkutuk, Sesungguhnya Allah adalah dzat yang maha mendengar dan maha mengetahui”
أَعُوْذُ بِاللَّهِ
الْعَظِيمِ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم .d
“Aku berlindung kepada Allah SWT yang maha Agung maha mendengar maha mengetahui dari godaan syaitan yang terkutuk”
Atau secara khusus di surat at Taubah
menggunakan sighot
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ النَّارِ
وَمِنَ شَرِّ الكفّار وَمِنَ غَضَبِ الْجَبَّارُ .e
الْعِزَّةُ
لِلَّهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
“Aku berlindung kepada Allah SWT dari neraka, dari kejahatan orang-orang kafir, dari kemarahan yang maha memaksa. Kemulian hanya untuk Allah, rasul dan orang-orang mu’min.”
Kalimat
sighot ta’awwudz diatas bisa
digunakan akan tetapi rasulullah tidak melaksanakan bacaan dengan shighot-2
seperti yang tersebut diatas. Maka yang paling utama didalam membaca al Qur’an
lafadz ta’awwudz adalah dengan memakai
sighot
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
Demikian semoga kita
bisa mengamalkannya adab adab didalam bertilawah al Qur'an salah satunya adalah yaitu setiap akan memulai membaca al Qur’an diawali dengan
bacaan ta’awwudz terlebih dahulu.
Wallahu a’lam
By In'amul Choiri
No comments:
Post a Comment