Pilih Bahasa

Tuesday 23 May 2017

Fitnah dan Adu Domba sumber tidak didengarnya do'a

Fitnah adalah sesuatu yang sangat besar dosanya bahkan lebih kejam dari pembunuhan 

 الفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ القَتْلِ

karena fitnah itu akan berdampak sesuatu yang sangat serius bagi yang difitnah : Pembunuhan karakter, menjadikan dia tersisih dari kehidupan, menjadikan orang lain membencinya, dll. begitu banyak dampak yang akan ditimbulkan padahal status orang yang difitnah itu masih hidup. Dia sudah dimatikan dimasa HIDUPnya... sungguh kejam.

Begitu juga sikap adu domba terhadap satu orang kepada orang lain, satu golongan dengan golongan yang lain, mampu memporak porandakan tatanan sosial kemasyarakatan yang seharusnya dibangun agar kehidupan ini dapat damai dan sejahtera. Bahkan orang yang senangnya adu domba ini diceritakan oleh rasulullah dalam sebuah hadistnya sudah diadzab di alam kuburnya


عن عَبد الله بن عباس رضي الله تَعَاَلَى عَنْهُما قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بقبرين فَقَاَل: ” إِنَهُمَا ليُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذً بانِ في كَبِير. أمًا أحَدُهُما فَكَاَن لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَول، وَأمَّا الآخر فكَاَن يمْشىِ بَالنميمَة

Artinya : Dari Abdullah bin Abbas -radhiyallohu ‘anhuma- berkata: Nabi -shollallohu ‘alaihi wa sallam- melewati dua kuburan dan berkata: “Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang di adzab. Mereka tidaklah di adzab karena dosa besar. Adapun salah seorang di antara mereka tidak menjaga (dari percikan air kencing) saat kencing. Ada pun yang kedua karena menyebar kata-kata mengadu domba” (HR Bukhori Muslim)

Dan sikap adu domba ini akan mendatangkan Murka Allah bukan hanya diakhirat akan tetapi diduniapun sudah di murkai oleh Allah SWT dengan tidak dikabulkannya doa masyarakat yang ahli fitnah dan adu domba.

Sudahkah kita mengambil pelajaran ini wahai para saudaraku sebangsa setanah air, para pejabat, para tokoh, para pemimpin ... bila kebiasaan caci memaki, fitnah menfitnah dan adu domba ini terus dilanjutkan maka rintihan doa dari elemen bangsa ini juga tidak didengar oleh Allah, Bagaimana kita menginginkan negara yang "Baldatun thoyyibatun warabbun ghofur" sebagai washila agar kita dan anak cucu kita dapat beribadah kepada Allah SWT kalau kita tidak saling mencintai karena Allah SWT. Belajar dan duduklah bersama ulama', hormatilah umara', lindungi kebenaran bukan kepentingan. Insyaallah kita bisa. Aamiin

Ka'bul Ahbar bercerita
Pada suatu waktu, terjadilah musim kering menimpa bani israil, Lalu keluarlah nabi Musa bersama kaumnya ke padang pasir diluar kota untuk melakukan sholat istisqo' selama tiga hari berturut turut, Namun hujan tidak juga turun.

Nabi Musa bermunajat kepada Allah SWT " Ya Allah, Hamba hambaMu telah keluar tiga hari berturut turut memohon rahmatMu, namun tidak kah engkau mengabulkan doanya"

Lalu Allah SWT mewahyukan kepada nabi Musa a.s " Hai Musa, aku tidak akan mengabulkan doa suatu kaum yang diantaranya terdapat tukang fitnah dan tukang mengadu domba"

Nabi Musa berkata " Ya Allah Siapa orangnya agar kami keluarkan dari barisan kami"

Allah berfirman "Aku tidak akan menjadi penfitnah sedang aku sendiri melarang kalian berbuat demikian"

Maka sadarlah nabi Musa dan menyeruhkan kepada kaumnya " Wahai kaumku bertaubatlah kalian kepada Allah SWT dan saling mencintailah kalian kepada sesama karena Allah dan jauhkan kalian dari sifat menfitnah dan adu domba"

Maka setelah kaumnya bertaubat kepada Allah SWT dari kebiasaan fitnah menfitnah, maka Allah menurunkan rahmatNya.

Ayo kita bertaubat kepada Allah SWT, dan kita saling cinta mencintai karena Allah SWT serta membenci karena Allah SWT. Insyallah rahmat Allah akan senantiasa diberikan kepada kita semua. Aamiin

By. In'amul Choiri

No comments:

Post a Comment