Pilih Bahasa

Thursday 30 March 2017

Obat Mengurai kegalauan dan kesusahan hidup menurut al Qur'an (Al Anbiya 87-88)



al Imam Ja’far As Shoodiq Heran terhadap sikap manusia yang  ketika mengalamai sesuatu masalah yang tidak menyenangkan bagi dirinya  tidak tahu cara menyelesaikannya.
Tag Hidayatul Qur'an


Padahal al Qur’an diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia dan Obat bagi kehidupan manusia.


وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلا خَسَارًا



Artinya: “Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS al-Isrâ’/17: 82)
 

Saat hati  sedang galau dan risau, karena terlalu banyak yang dipikirkan, hati dan pikiran terasa gelap atau bahkan karena sebab yang belum kita ketahui, Kadang manusia bingung mau ngapain

1. Menceritakan kepada kawan kawannya justru tidak mendapat solusi akan tetapi bertambah runyam 

2. Pergi ketempat hiburan (diskotik dll) maksud hati mendapatkan ketenangan akan tetapi justru bertambah bertambah kerisauannya 

3. Mengkonsumsi minuman keras, obat obat terlarang, narkotika dll harapannya permasalahnnya dapat terselesaikan akan tetapi menimbulkan masalah 
   
4. Pergi ketempat tempat pelacuran karena beranggapan dapat menghilangkan kesuntukan yang dialami akan tetapi tidak kunjung selesai permasalahannya 

5. dll
 
Padahal Al Quran sudah memberikan solusi  bagaimana cara agar masalah kehimpitan, kegalauan, kesuntukan dan kegelapan itu dapat terurai dengan baik 


Caranya adalah tercantum dalam surat al Anbiya 87  :


وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ





Artinya : Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim".


Note : Kegelapan dan kesusahan yang dialami nabi Yunus a.s sangatlah ekstrem (kegelapan didalam perut ikan, kegelapan didalam air laut, kegelapan diwaktu malam, dan kegelapan karena perbuatan salah dan khilaf) akan tetapi dapat teruarai dengan ijin Allah SWT.


Hasilnya seperti yang diungkapkan diayat berikutnya (al Anbiya 88)


فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ



Artinya : Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.



Dari keterangan diatas maka solusi untuk mengatasi kegelapan, kegalauan,  kesempitan hidup adalah dengan memperbanyak dan mengistiqomahkan berdzikir membaca:


لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ


Artinya : “…tak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". 


Ada Pendapat ulama: dibolehkan dzikir ini digabungkan dengan ismul a’dhom yaitu (يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ )  Jadi bacaan dzikirnya adalah:



يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ  لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ 


Semoga kita bisa kita amalkan dalam menambah khasanah dzikir kita kepada Allah SWT semoga Allah menghindarkan kita dari kegelapan, kesempitan, kegalauan. Jangan menunggu datangnya kegalauan atau kesusahan baru mau cari solusi, akan tetapi bagaimana kita mempersiapkan diri kita mempunya benteng yang dapat menghalau kesempitan, kegelapan dan kesusahan tersebut. Sedia payung sebelum hujan kata pepatah..

Wallahu a'lam


By In’amul Choiri

No comments:

Post a Comment