KAJIAN Ke#10 Risalatul Qoriin
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ
اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ ,
أَمَّا بَعْد
Anna
tilawatal qur’anil adhiim – sesungguhnya membaca al Qur’an
itu min afdlolil ibadah – merupakan
salah satu dari seutama utamanya ibadah , wa
a’dhomil quruubati dan merupakan seagung agungnya mendekatkan diri kepada
Allah SWT, wa ajalli tho’ati dan
seagung-agungnya bentuk ketaatan kepada Allah SWT wafiiha ajrun adhiimun wa tsawabun karimun dan akan mendapatkan
pahala yang besar dan balasan yang mulia disisi Allah .
Sebagaimana dinyatakan
oleh Allah SWT didalam al Qur’an surat Fatir ayat 29 -30
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ
وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُم سِرًّا
وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ. لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِن
فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
“Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah
kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri.”
Untuk itu marilah kita
senantiasa mendawamkan diri kita dan mengistiqomakan diri kita agar selalu
bertilawah al Qur’an, membaca kalam-kalam Allah SWT
Pada kajian ini akan
disampaikan hadist rasulullah saw dari jalur sahabat Hudaifah yang diriwayatkan
oleh 5 imam hadist (imam Ahmad bin Hanbal, imam Turmudzi, imam Abu Dawud, Imam
Nasa’i dan Imam Ibnu Majah) dan status hadisnya adalah Hasan. (Hadist Hasan bisa dipakai hujjah, statusnya di bawah shohih
diatas dhoif)
وَعَنْ حُذَيْفَةَ رضي الله عنه قَالَ صَلَّيْتُ
مَعَ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
فَمَا مَرَّتْ بِهِ آيَةُ رَحْمَةٍ إِلَّا وَقَفَ
عِنْدَهَا يَسْأَلُ وَلَا آيَةُ عَذَابٍ إِلَّا تَعَوَّذَ مِنْهَا
“Hudaifa berkata, saya sholat bersama
rasulullah saw, ketika melewati bacaan al Qur’an tentang ayat ayat rahmat,
beliau berhenti untuk meminta rahmat kepada Allah SWT, dan ketika melewati
bacaan al Qur’an tentang ayat-ayat adab beliau berhenti untuk meminta
perlindungan dari adab tersebut.”
Hadist diatas
menunjukkan cara rasul saw membaca al Qur’an yaitu berdoa memohon kepada Allah SWT
ketika melewati ayat Rahmat dan
berdoa memohon perlindungan ketika melewati ayat Adzab.
Para ulama sudah
mengumpulkan dimana kita harusnya berdoa dan memohon perlindungan ketika kita
membaca al Qur’an baik kita membaca al Qur’an didalam sholat maupun diluar
sholat, misalnya disebutkan didalam kitab risalah
quro wal huffad ada 52 tempat
إِذَا فَرَغَ مِنْ قِرَاءَةِ أُمِّ اَلْقُرْآنِ
رَفَعَ صَوْتَهُ وَقَالَ : آمِينَ
Bahkan ketika didalam sholat rasulullah saw mengeraskan
ucapan Aamiin ini. Dan dalam pengucapannya diusahakan bersamaan dengan
aminnya para malaikat dan imam yaitu dengan cara berhenti sebentar setelah
membaca akhir surat al fatihah kemudian membaca Aamiin
أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
maka disunnahkan
membaca Aamiin
Membaca Aamiin
ini bukan hanya pada saat kita membaca al Qur’an di luar sholat akan tetapi
berlaku juga didalam sholat. Dan untuk membaca di akhir surat al Baqarah ini cukup membaca sendiri
sendiri dengan suara sirr
Demikian tempat didalam
al Qur’an ketika sampai ayat ini kita disunnahkan untuk berdoa memohon rahmat
kepada Allah dengan membaca Aamiin baik itu ketika kita membaca
diluar sholat maupun didalam sholat.
Semoga dapat kita
amalkan dan terus semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas bacaan al Qur’an
kita dari sisi bacaannya, tajwidnya, adab adabnya, fadlilah fadlilahnya dan
juga kuantitasnya. Aamiin
Wallahu
a’lam
By In'amul Choiri
No comments:
Post a Comment