Pilih Bahasa

Thursday 13 July 2017

Siapa yang engkau jadikan pelindung ???



Disarikan dari khutbah jum'at Ust In'amul Choiri di Masjid Al Hidayah Mercy Serang Baru Bekasi

Buku Risalatul Qoriin penyusun In'amul Choiri
Allah SWT berfirman :

مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ


Artinya : Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.(al Ankabut 41)

Orang yang menyembah selain Allah SWT adalah bagaikan laba-laba yang disebutkan dalam ayat ini begitu lemahnya, sehingga tak kuat menahan tiupan angin, dan melindungi laba-laba itu sendiri dari dingin dan panas. Sarang tersebut tak dapat memenuhi kebutuhan utamanya apabila sedang diperlukan. Demikianlah halnya gambaran orang kafir dan musyrik, mereka tak sanggup menyelamatkan diri dari siksa Allah.
 
Ayat ini menjelaskan perumpamaan kepada manusia agar dapat diambil pelajaran hal hal yang tersirat dan tersurat dari ayat ini.

1. (كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا ) Dimesir dibuat seminar mengenai kebahasaan (redaksi) membahas ayat ini, Hasilnya menunjukkan kekecewaan pada waktu itu karena hubungan antara fi’il dan fa’il isim dzhahir seperti yang tertera pada ayat ini sebagai hubungan yang janggal dan tidak selaras. Siapapun tahu bahwa al-‘ankabut merupakan bentuk mudzakkar, sedangkan ittakhadzat yang menyimpan dhamir (kata ganti) mu’annats itu kembali ke dhamir  dalam lafadz al-‘ankabut yang mudzakkar. Seharusnya ittakhadza baita. Ahli bahasa tidak bisa memberesi persoalan ini. Justru yang menyelesaikan masalah ini adalah sarjana biologi yang melakukan penelitian tentang kehidupan laba-laba. Dia bediri dan memberikan informasi bahwa menurut hasil penelitiannya, seluruh laba-laba yang membuat sarang/rumah dengan desain yang teratur dan simetris seperti itu adalah berjenis kelamin betina. Karena benang laba-laba itu diproduksi dari rahimnya, dan hanya jenis kelamin betinalah yang mempunyai rahim. Maka benarlah Al-Qur’an, memasang bentuk mu’annats. Subhanallah sungguh sempurna al Qur’an diturunkan kepada kita yang dibuat oleh yang maha sempurna… Masihkah ada keraguan al Qur’an di diri kita ?

2. (الْعَنْكَبُوتِ) laba-laba. Binatang ini tidak bisa dipandang remeh, meskipun rendah (kecil) menurut pandangan manusia, tapi sangat berjasa dalam agama. Ketika rasulullah hijrah ke madinah rute yang dilaluinya agak aneh karena masuk dulu ke Gua Tsur. Dan kaum musyrikin yang akan membunuhnyapun mampu  menemukan jejak kaki dari nabi Muhammad saw sampai ke mulut gua. Akan tetapi Allah SWT harus menunjukkan tanda-tanda kekuasaan-Nya dengan tanda-tanda yang dibuatnya sendiri. Bisa dibayangkan, tiba-tiba al-‘ankabut langsung mendesain rumahnya persis menutup mulut gua secara bagus, artistik dan rapi dalam waktu yang singkat. Sehingga para pemburu Nabi yang berhadiah 100 ekor unta itu menjadi ragu. Satu sisi perasaannya mengatakan bahwa pastilah Muhammad itu masuk ke Gua ini, akan tetapi disisi lain akal menunjukkan fenomena lain mulut Gua Tsur tertutup rapi dengan sarang laba-laba (berpikiran pasti sarang sudah dibuat lama). Laba-laba yang merupakan makhluk kecil dan tak diperhitungkan siapapun, malah sebagai sebab selamatnya nyawa Rasulullah saw dan sahabatnya. Di sinilah ada pertarungan antara logika akal yang mengatakan andai Muhammad itu masuk sini, pasti rusak sarang laba-laba tersebut. Ternyata dalam akal itu terdapat kekurangan, dan tak seluruhnya sempurna. Para pemburu Rasulullah melupakan kecepatan laba-laba itu membuat sarang yang menutupi mulut gua (sehingga dikiranya sudah lama). Maka diputuskanlah berdasarkan akal, mereka mundur, menghentikan pengejaran.
Pelajaran yang bisa diambil :
a.  Sepintar apapun kita (se’alim apapun kita ) tidak bisa hanya mengandalkan rumusan akal sebagai satu satunya pedoman (karena akal tak sempurna) karena masih ada Allah SWT yang maha tahu segalanya yang bisa engkau andalkan.
b.      Al ankabut (laba-laba), hewan yang mungkin kita anggap remeh akan tetapi mempunyai prestasi besar didalam kehidupan ini menjadi wasilah penyelamat rasulullah dan sahabatnya, Bagaimana dengan kita ???  yang diberikan akal sehat, pikiran hebat sudahkan mempunyai  prestasi ketaqwaan yang hebat  ???

3. (أَوْهَنَ الْبُيُوتِ ) rumah yang paling lemah adalah rumah laba laba, Studi di Cornell Univesity menunjukkan bahwa benang yang dihasilkan oleh laba-laba itu kelenturannya bisa 5 kali lipat. Dari 1 cm benang yang ada bisa diulur, ditarik menjadi 5 kali panjangnya dengan tanpa putus dan tetap kuat. Ditunjukkan  lagi bahwa senar benang laba-laba itu 5 kali kekuatan serat baja dalam ukuran yang sama. Ditunjukan lagi bahwa andaikan bisa dikumpulkan, maka menjadi bahan anti peluru yang terhebat di dunia terbuat dari senar laba-laba.

Sekuat itu benang yang dihasilkan dari laba laba, akan tetapi mengapa al Qur’an menyebutkannya selemah lemahnya rumah ??? karena merupakan bahasa sindiran (tamtsil). Orang yang mengambil Tuhan selain Allah itu seluruh logikanya lemah seperti lemahnya sarang laba-laba. Terkena hujan, rusak, terkena sentuhan, rusak, dan lain-lain. Siapapun orangnya yang bertuhan selain Allah itu pasti logikanya tidak masuk akal (Rapuh dan lemah) termasuk yang menuhankan manusia. Contoh Nabi Isa seorang nabi (manusia) yang lahir waktu itu kemudian diangkat jadi tuhan, Pertanyaannya bagaimana dengan umat umat yang hidup ribuan tahun sebelumnya, mereka bertuhan siapa??? Apakah ada Tuhan lahir belakangan setelah kehidupan dunia berjalan ribuan tahun. Nabi Isa yang dianggap tuhan punya Ibu yaitu ibunda Maryam. Dan juga punya kakek (Imron) dan nenek (Hannah). Apakah seorang kakek, seorang nenek, harus menyembah cucunya sendiri yang diangkat menjadi Tuhan ? Begitulah lemahnya logika orang yang mengambil tuhan dan pelindung selain Allah SWT dan Al-Qur’an menyebutnya dengan awhanul-buyut. 

Subhanallah Al Qur’an tidak ada keraguan sedikitpun isi didalamnya, semua bersumber dari yang maha sempurna Allah SWT sebagai sumber petunjuk dalam kehidupan kita, Semoga dengan gambaran ayat ini, keimanan kita semakin mantap dan makin memproyeksikan diri menggapai prestasi taqwa yang sangat berkualitas. Semangat mempelajari al Qur'an untuk bekal kehidupan kita dunia akhirat. Aaminn.Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment