Pilih Bahasa

Thursday 27 July 2017

Kajian #3 Nashoihuddiniyah



Kajian Rutin  : Kitab Nashoihuddiniyah
Karya             : Syeikh al Imam Habib Abdullah bin Alwi al Haddad
Oleh               : Ust. In’amul Choiri
Tempat           : Musholla An Nur Perum Wahana Cikarang Selatan


Kajian #3
Beliau al Imam Habib Abdullah bin Alwi al Haddad - Nafa'anallahu bihi wa bi'uluumihi wa a’adda alaina bin barakatihi. Aamiin) mengambil firman Allah SWT yang berbunyi   (وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا) “Ucapan siapa yang lebi benar dibanding dengan Allah SWT”, Tentunya jawabannya “Tidak ada”. Beliau ingin menekankan kepada kita semua bahwa apa yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad berupa Al Qur’an adalah kalamullah, firman firman Allah yang tidak ada sedikitpun keraguan didalamnya, yang kebenarannya adalah kebenaran mutlak yang harus di imani-diyakini sebagai pedomaman dan petunjuk bagi umat manusia.

Dan Jika kalian masih ragu akan kebenaran al Qur’an, maka  Allah SWT pun mempersilahkan bahkan menantang bangsa jin dan manusia (baik sendiri sendiri atau mereka semua bersatu) untuk mengkritisi dan membuat semisal ayat al Qur’an jika mereka menganggap diri mereka benar (وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ) artinya “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar”. Dan kalian pasti tidak tidak akan mampu membuatnya sebagaimana firman Allah SWT (إِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا). Tantangan itupun berlaku sampai saat ini dan sampai kapanpun dan terbukti tidak ada yang sanggup membuatnya sampai saat ini dan sampai kapanpun, inilah bukti bahwa Al Qur’an adalah dari yang maha kuasa dan yang maha sempurna.

Kemudian beliau membahas dalam bahasan yang pertama dalam kitab ini adalah masalah “Taqwa” karena taqwa ini adalah bekal terbaik bagi manusia yang menginginkan kehidupannya bahagia dunia dan akhirat. Beliau mengutip surat al Imran ayat 102-105

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ .  وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ .  وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ . وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ۚ وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ .

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.

Beberapa poin dari ayat diatas adalah :
1. Hendaklah berbekal taqwa dengan benar benar taqwa. 
2. Menjadi muslim yang benar dan menjaganya sampai meninggalkan dunia ini. (menjaga agar memperoleh khusnul khotimah) 
3. Selalu berpegang teguh kepada ajaran islam 
4. Selalu menjaga persatuan karena dalam persatuan ada pertolongan dan petunjuk Allah SWT dan jangan sampai bercerai berai karena di dalamnya ada murka Allah SWT. 
5. Hendaknya senantiasa menyeruhkan amat ma’ruf nahi munkar karena merupakan aktifitas yang akan diberikan keuntungan yang besar oleh Allah SWT. 
6. Al Qur’an adalah petunjuk yang jelas, hendaknya diikuti petunjuknya sebagaimana sudah di sampaikan dan diberikan contoh oleh nabi, sahabat, tabiiin terus sampai kepada guru guru kita.
 
Allah SWT memerintahkan kepada hamba hambanya untuk bertaqwa karena Allah benar benar telah mengumpulkan didalam taqwa segala bentuk kebaikan dunia akhirat dan Allah SWT menginginkan hamba hambanya yang beriman agar memperoleh keberuntungan, kebaikan, perbaikan, kebahagiaan, kemenangan dan kejayaan karena Allah SWT sangat penyayang terhadap hamba hambanya yang beriman.

Wallohu a’lam.
Ciksel, 30 April 2017

No comments:

Post a Comment