Pilih Bahasa

Wednesday 8 March 2017

Adab Membaca Al Qur'an



KAJIAN Ke#1 Risalatul Qoriin


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ , أَمَّا بَعْدُ
Sahabat-sahabat qur’ani HQ yang dirahmati Allah SWT
Al Qur’an merupakan kalam ilahi, Tentunya ada etika, adab dan sopan santun didalam membacanya. Beberapa Adab didalam membaca al Qur’an diantaranya
1.      Harus suci dari hadas kecil maupun hadas besar  sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam al Qur’an surat al waqi’ah
  لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
Tidak boleh menyentuh al qur’an kecuali orang yang suci.” (Al- Waqi’ah 79) . Termasuk akan lebih utama dengan menjaga kebersihan mulutnya dengan bersiwak.
2.      Kalau Membaca Al Qur’an usahakan semaksimal mungkin agar menghadap kiblat
3.     Kalau membaca al Qur’an usahakan agar menggunakan pakaian yang layak / pantas atau sopan dan juga tempatnya.
4.    Kalau membaca al Qur’an hendaknya ikhlas dan tawadlu’ merendahkan diri dihadapan Allah, karena yang dibaca adalah kalamullah, kalimat-kalimat Allah, Firman Allah SWT.
5.      Didalam memulai membaca al Qur’an usahakan senantiasa dengan membaca ta’awwud atau isti’adzah . Hal ini berdasarkan perintah didalam al Qur’an

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ 

Ketika membaca al Qur’an maka mintalah perlindungan kepada Allah SWT dari syaitan yang terkutuk. (an Nahl 98). 

Redaksi kalimat ta’awwudz yang paling diutamakan adalah dengan lafadz

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم

Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk

Meskipun ada redaksi lain yang bisa digunakan untuk melafadzkan ta’awwudz diantaranya adalah :

أَعُوْذُ بِاللَّهِ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم  .a

            “Aku berlindung kepada Allah SWT yang maha mendengar dan maha mengetahui dari godaan syaitan yang terkutuk
أَعُوْذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم   .b

          “Aku berlindung kepada Allah SWT yang maha agung dari godaan syaitan yang terkutuk”
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم  إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ .c 

“Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan syaitan yang terkutuk, Sesungguhnya Allah adalah dzat yang maha mendengar dan maha mengetahui”
أَعُوْذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم  .d

“Aku berlindung kepada Allah SWT yang maha Agung maha mendengar maha mengetahui dari godaan syaitan yang terkutuk”
Atau secara khusus di surat at Taubah menggunakan sighot
 
أَعُوْذُ بِاللَّهِ  مِنَ النَّارِ  وَمِنَ شَرِّ الكفّار وَمِنَ غَضَبِ الْجَبَّارُ  .e
 الْعِزَّةُ  لِلَّهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ

Aku berlindung kepada Allah SWT dari neraka, dari kejahatan orang-orang kafir, dari kemarahan yang maha memaksa. Kemulian hanya untuk Allah, rasul dan orang-orang mu’min.
Kalimat sighot ta’awwudz diatas bisa digunakan akan tetapi rasulullah tidak melaksanakan bacaan dengan shighot-2 seperti yang tersebut diatas. Maka yang paling utama didalam membaca al Qur’an lafadz ta’awwudz adalah dengan  memakai sighot

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم

Demikian semoga kita bisa mengamalkannya adab adab didalam bertilawah al Qur'an salah satunya adalah yaitu setiap akan memulai membaca al Qur’an diawali dengan bacaan ta’awwudz terlebih dahulu.

Wallahu a’lam

By In'amul Choiri

No comments:

Post a Comment