Share Kajian ke 42 Ust. In'amul Choiri (Dimana Allah SWT ).amr - 929 KB
Kajian ke 42 # Aqidah
Hadirin sahabat sahabat qur’ani
yang dirahmati Allah SWT
Kajian kali ini akan menjawab
pertanyaan dari jama’ah : Ustadz sebenarnya dimanakah Allah SWT ?? disatu
sisi ada yang mengatakan berada dilangit (diatas) disatu sisi mengatakan sangat dekat
dengan kita. Mohon Penjelasannya
ustadz ?
Di dalam al Qur’an Allah SWT berfirman
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا
كُنْتُمْ
Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada (al Hadid 4).
Pemahamannya
adalah Allah sangat dekat dengan kita
الرَّحْمَٰنُ عَلَى الْعَرْشِ
اسْتَوَىٰ
(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy
(thoha 5)
Pemahamannya
adalah “sebagian golongan” mengatakan Allah dilangit (diatas)
Bahkan al faqir pernah ditanya salah seseorang jama’ah mengenai ada seorang
guru TPA mengajari anaknya cara berdoa : Alloh diatas nabi didepan …dst (ini
merupakan pemahaman yang keliru)
Untuk
memahami sumber hukum al Qur’an yang maka diperlukan hadist hadist nabi, atsar
sahabat, qoul tabiin dan salafussholih. Dan mengenai Aqidah ahlu sunnah wal
jama’ah sebenarnya CLEAR dirumuskan oleh Syaikh Abul-Hasan Ali al-Asy’ari (260
H- 324 H.) atau Asyaa’irah dan dinisbatkan juga kepada Syaikh Abu Manshur al-Maturidi (wafat 333 H).
Allah
SWT berfirman
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia (As Syura 11)
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا
أَحَدٌ
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia (al Ikhlas 4)
Dari
2 ayat al Qur’an ini dapat kita pahami bahwa semua makhluk Allah tidak ada yang
serupa dan setara dengan Allah SWT. Kalau Allah bisa ditunjuk (diatas, dibawah,
didepan, dibelakang, disamping kanan, disamping kiri) berarti sama dengan
makhluk. Padahal Allah ada tanpa tempat dan arah. Allah itu ada dekat tidak
tersentuh jauh tidak berjarak. Tempat adalah makhluk sedangkan Allah ada
sebelum menciptakan makhluknya sebagaimana sabda nabi Muhammad saw.
“كَـانَ اللهُ وَلَـمْ يَكُـنْ شَيْءٌ غَـيْرُهُ”
“Allah wujud pada azali [kewujudan-Nya tidak
ada permulaan] sedangkan sesuatupun masih belum wujud”. (Diriwayatkan oleh
al-Bukhari)
Jika
membutuhkan kepada duduk dan bertempat, lantas sebelum menciptakan makhluk-Nya
-termasuk ‘arsy, di manakah Allah? Allah maha suci dari itu semua
dengan kesucian yang agung. Ini sifat wajib Allah yang harus kita ketahui (ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ
ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ ) - Berbeda dengan makhluk-Nya.
Imam hanafi
menjawab secara tegas bila ada yang bertanya tentang hal ini
قُلْتُ:
أرَأيْتَ لَوْ قِيْلَ أيْنَ اللهُ؟ يُقَالُ لَهُ: كَانَ اللهُ تَعَالَى وَلاَ
مَكَانَ قَبْلَ أنْ يَخْلُقَ الْخَلْقَ، وَكَانَ اللهُ تَعَالَى وَلَمْ يَكُنْ
أيْن وَلا خَلْقٌ وَلاَ شَىءٌ، وَهُوَ خَالِقُ كُلّ شَىءٍ.
Aku katakan: Tahukah engkau jika ada orang berkata:
Di manakah Allah? Jawab: Dia Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, Dia
ada sebelum segala makhluk-Nya ada. Allah ada tanpa permulaan sebelum ada
tempat, sebelum ada makhluk dan sebelum segala suatu apapun. Dan Dia adalah
Pencipta segala sesuatu
Jadi Allah itu ada sebelum waktu dan tempat itu
ada maka tidak sepantasnya ditanya Allah berada dimana, nanti akan terjebak
mujassima (menggambarkan Allah SWT) yang akan berakibat salahnya aqidah
(Naudzubillahi bin dalik). sebagimana sabda nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan
oleh Abul Qasim al Anshari.
أَنَّ مَعْرِفَةُ الله
لَا تُطْلَبُ بِالتَّصَوُّرِ وَلَا بِالتَّوَهُّمِ لِأَنَّ حُكْمُ الْوَهْمِ
يُؤَدِّيْ إِلَى الْغَلَطِ.
Bahawasanya mengenal/mengetahui tentang Allah,
tidak dituntut/disuruh dengan cara menggambarkan atau membayangkan (dalam
fikiran) kerana hukum yang terhasil daripada waham [gambaran/sangkaan] membawa
kepada kesalahan
Untuk memperkuat mengenai aqidah ini
kita harus mengetahui 20 sifat wajib
Allah SWT ﻭﺟﻮﺩ, ﻗﺪﻡ, ﺑﻘﺎﺀ, ﻣﺨﺎﻟﻔﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ, ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ, ﻭﺣﺪﺍﻧﻴﺔ, ﻗﺪﺭﺓ , ﺇﺭﺍﺩﺓ, ﻋﻠﻢ, ﺣﻴﺎﺓ, ﺳﻤﻊ, ﺑﺼﺮ, ﻛﻼ ﻡ, ﻗﺎﺩﺭﺍ, ﻣﺮﻳﺪﺍ, ﻋﺎﻟﻤﺎ, ﺣﻴﺎ, ﺳﻤﻴﻌﺎ, ﺑﺼﻴﺭﺍ, ﻣﺘﻜﻠﻤﺎ
Dan Mengetahui 20 sifat Mustahil
Allah SWT ﻋﺪﻡ, ﺣﺪﻭﺙ, ﻓﻨﺎﺀ, ﻣﻤﺎﺛﻠﺘﻪ ﻟﻠﺤﻮﺍﺩﺙ, ﻗﻴﺎﻣﻪ ﺑﻐﻴﺮﻩ, ﺗﻌﺪﺩ, ﻋﺟﺰ, ﻛﺮﺍﻫﻪ, ﺟﻬﻞ, ﺍﻟﻤﻮﺕ, ﺍﻟﺻمم, ﺍﻟﻌﻤﻲ, ﺍﻟﺑﻜﻢ, ﻋﺎﺟﺰ, مكرها , ﺟﺎﻫﻼ, ﻣﻴﺘﺎ, ﺃﺻﻢ, ﺃﻋﻤﻰ, ﺃﺑﻜﻢ
Dan Mengetahui 1 sifat jaiz Allah SWT (فعل
كل ممكن او تركه ) – Melakukan sesuatu atau pun
meninggalkannya
Semoga
Allah SWT Menguatkan pemahaman aqidah kita yang sesuai dengan pemahaman aqidah
ahlu sunnah wal jama’ah. Aamiin
Wallohu a’lam
Al Faqir
In’amul Choiri