Pilih Bahasa

Thursday 18 May 2017

Mengamalkan pesan Ibunda



Saya pernah mendapatkan pesan dari ibu saya (Hj. Ruqoiyyah semoga diampuni dosanya dan ditempatkan disurganya oleh Allah SWT) sewaktu masih sekolah : Kalau kamu keluar rumah mau kemanapun tujuannya, sekolah, Ngaji, bekerja, berkunjung kerumah teman dll. awali dengan membaca 


بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

Baca sebanyak 10 kali. Karena ini pesan ibu saya maka saya langsung mengamalkannya tanpa pernah bertanya mengapa dan kenapa? Apalagi berpikiran pesan ibu ini berdasarkan hadis shohih tidak ya..?, (Nggak perlu.. karena orang orang dulu kalau melakukan sesuatu cukup meyakini apa yang disampaikan gurunya, apa yang disampaikan orang tuanya) 

Tidak ingin berpikiran macam macam karena saya meyakini bahwa pesan seorang ibu tentunya untuk kebaikan anaknya dan yang paling membahagiakan adalah ridlo orang tua akan menyertai setiap langkah yang akan diayunkan.

Ketika ibu saya dipanggil oleh Allah SWT (4 bulan yang lalu) untuk mengobati kerinduan pada beliau, saya mencoba mencari tahu bertafakkurMengapa ibu saya berpesan amalan itu ?
 
Dalam tafakkur ternyata saya menemukan segudang manfaat dari kalimat yang sederhana diajarkan ibu saya:

1. Agar mempunyai kehidupan yang berkah

Rasulullah bersabda
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِبِسْمِ اللَّهِ (وفي رواية بِذِكْرِاللّه) فَهُوَ أَ قْطَع (وفي رواية فَهُوَ أبتر)

Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat yang lain: dengan mengingat Allah) maka amalan tersebut putus (kurang keberkahannya)

Hadist ini menunjukkan bahwa keberkahan diletakkan salah satunya didalam mengingat Allah (mmbaca basmala) di dalam memulai kegiatan.

2. Tidak akan diganggu syaitan
 
Syaitan ketika diusir dari surganya Allah SWT meminta untuk ditangguhkan kehidupannya (syaitan tidak akan mati sampai hari kiamat) dan dikabulkan permintaannya oleh Allah. Mereka bersumpah kepada Allah akan menyesatkan umat manusia ini agar dapat bersama sama di Neraka. Sebagaimana diabadikan di dalam al Qur’an 

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ

Iblis menjawab : Karena Engka telah menghukum saya tersesat, saya benar benar akan menghalang halangi mereka (manusia) dari jalanMu yang lurus.

ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

Kemudian saya (Iblis) akan mendatangi mereka (manusia) dari arah depan, dari arah belakang, dari arah kanan dan dari arah kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)

Dari ayat diatas syaitan akan berusaha menggoda manusia dari segala penjuru mata angin (depan-utara, belakang-selatan, kanan-barat, kiri-timur) kecuali arah atas dan arah bawah. Syaitan tidak mampu menggoda manusia dari arah atas yaitu suatu aktifitas manusia yang dimulai dengan mengingat Allah SWT maka dengan membaca basmala ketika memulai suatu aktifitas maka sebenarnya kita telah menutup  celah dari diganggu syaitan.

3. Selalu memperoleh kebaikan
 
Rasulullah bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu dawud, Imam at Tarmidzi, Imam Ibnu Hibban

إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ: “بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ” قَالَ: « يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ. فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ
وَكُفِىَ وَوُقِىَ



Jika seseorang keluar rumah lalau membaca “Dengan nama Allah aku berserah diri kepadaNya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.” maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)”, sehingga setan-setanpun tidak bisa mendekatinya, dan setan yang lain berkata kepada temannya: Bagaimana (mungkin) kamu bisa (mencelakakan) seorang yang telah diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga (oleh Allah Ta’ala)? 

Hadis ini menjadi penguat dalam mengamalkan pesan yang disampaikan ibu, ternyata benar bahwa seorang ibu tentunya menginginkan anaknya selalu memperoleh kebaikan (petunjuk, kecukupan dan penjagaan) dalam hidupnya

4. Selalu Puas Hasilnya


 Allah SWT menyatakan didalam al Qur’an  
 
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluannya).
   
Sungguh indah kehidupan orang yang beriman ketika melakukan aktifitas apapun maka hendaknya selalu dibarengi dengan tawakkal kepada Allah SWT. (Tawakkal artinya mewakilkan) maka akan selalu puas hasilnya. 

Contoh : 

Bila kita ada suatu pekerjaan tertentu kemudian karena ada sesuatu hal akhirnya kita mewakilkan kepada seseorang maka ada 2 kemungkinan
a.       Penyelesain pekerjaan tersebut lebih baik karena yang mewakili ternyata lebih hebat dari kita
b.      Penyelesaian pekerjaan tersebut lebih buruk karena yang mewakili ternyata lebih tidak capable dari kita
 
Tawakkal ini adalah dilakukan setelah melangkah, maka ketika kita sudah melangkah (beraktifitas) maka kita wakilkan urusan kita kepada Allah SWT (bertawakkal kepada Allah) maka Hasilnya akan selalu puas, Mengapa ???  karena Allah SWT jauh lebih mengerti yang terbaik buat kita dibandingkan diri kita sendiri. Allah SWT Jauh lebih hebat dibandingkan dengan kita, Allah SWT jauh lebih kuasa dengan kita.
5. Menjadi penghuni surga 

Kalimat hauqala ini menunjukkan penghambaan seorang hamba kepada sang kholik, sikap tawadlu’ yang mengakui akan kelemahan dirinya, sehingga dengan pengakuan kelemahan itulah maka Allah akan mengangkat derajadnya. Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW.
وَمَا تَواضَعَ أحَدٌ لله إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ
Barang siapa merendahkan diri (Tawadlu’) maka akan diangkat derajadnya oleh Allah SWT. Dan juga hadis nabi
يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ أَوْ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ هِيَ كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Wahai Abdullah bin Qais (nama Abu Musa), ucapkan Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah. Sesungguhnya itu adalah salah satu kekayaan yang tersimpan di surga." Atau beliau mengatakan: "Tidakkah kamu mau aku tunjuki salah satu harta simpanan di surga? Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billaah’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Subhanalllah !!! ucapan yang sederhana, yang mudah untuk dilakukan oleh siapapun ternyata mengantarkan menjadi pribadi yang beruntung baik ketika didunia maupun diakhirat.

Sungguh engkau wahai ibu, adalah orang tua yang sempurna bagi saya karena engkau tidak hanya mengajari saya bagaimana mencapai kesuksesan hidup didunia akan tetapi engkau juga menjaga anak anakmu agar bisa selamat dan bahagia di akhirat. Pengorbanan dan jasa jasamu tidak akan pernah aku lupakan, dalam setiap doa dan langkahku semoga bisa membuat engkau selalu tersenyum dinaungan sang maha pemberi rahmat dan kasih sayang . Aamiin.

By In’amul Choiri

No comments:

Post a Comment